puisi remaja
Puisi persahabatan - Lentera di persimpangan
Lentera di persimpangan
Pernah aku terjatuh dan tersungkur
Sekitarku menjadi gelap tak lagi kukenal
Awan dan langit tiba-tiba menjadi hitam dan kelabu
Aku seperti menapak pada bara api
Bahuku seperti ditikam bebatuan
Tak lagi kutahu kemana harus kembali
Kemudian tiba-tiba kau temukan aku
Kau berdiri di persimpangan itu
Membawa lentera yang begitu benderang
Kau genggam erat jemariku
Menuntun langkahku
Hingga akhirnya kau memperlihatkan
Bahwa langit masih berwarna biru
Dan jalan pulang masih dapat kurengkuh
Di matamu kulihat aku
Ada bayang-bayang di matamu
Kulihat lebih dalam lagi
Kutemukan diriku di sana
Kutemukan tawaku
Kutemukan tangisku
Kau menerjemahkan aku
Kau adalah cermin bagiku
Diri kita adalah pantulan atas diri masing-masing
Kita saling menemukan di jalan ini
Kita saling mengayuh langkah bersama
Memang kita tak perlu persis sama
Kita juga memiliki perbedaan
Akan tetapi perbedaan yang kita miliki
Adalah pelengkap
Bagi kekurangan dan kelebihan kita sendiri
Izinkan aku mengabarkan bahagia
Izinkan aku mengabarkan bahagia
Bukan kepada burung dan dedaunan
Bukan pula kepada angin dan pepohonan
Tetapi kepadamu
Kepadamu yang selalu berdiri tegap di sisiku
Izinkan aku mengabarkan bahagia
Bahagia bahwa kita masih bersama
Masih berjalan bersama hingga saat ini
Masih saling mengingatkan
Dan masih bercanda bersama
Izinkan aku mengabarkan bahagia
Bahwa kita akan tetap seperti ini sampai tua
Yang selalu ada
Adakah yang lebih abadi selain kita?
Kita adalah keabadian jiwa
Kau dan aku
Sahabat terbaik di muka bumi
Kita tak perlu mengukur dalamnya samudra
Kita telah sama-sama tahu kedalaman diri masing-masing
Kita tak perlu mengukur tingginya langit
Kita telah sama-sama saling meninggikan
Kita tak perlu ribut-ribut tentang cinta
Kita adalah sahabat yang saling mencintai
Ada saat dimana kita akan beradu mulut dengan sahabat kita, ada saat nya kita pun akan saling memendam amarah pada sahabat, namun sejauh apapun itu, ia tetap dekat. Semarah apapun dia, ia akan tetap menghapus air mata.