SILET
Puisi Acep SyahrilDengan silet kusayat biji mata kamu karena kamu
tak gerah memandang kebodohan kemiskinan bertumpu
padahal keterpurukan dan kehancuran seperti
gadis cantik yang sedang diintai para pemburu
Dengan silet kusayat otak banak kamu karena kamu
dengan licik mencipta api dan tangan-tangan besi
memasang telinga di seluruh tembok dan dinding
rumah kami lalu diam-diam kamu jerat dan kamu pasung
seluruh hak kami
Dengan silet kusayat dada dan kantung hati kamu
karena kamu selalu tampil dengan segala atas nama
menjual segala yang kami harap dan suka lalu
demi kedudukan kamu tiup partai jadi syurga
Dengan silet kusayat kedua sudut mulut kamu
karena kamu sering memberanakkan kata-kata tanpa
pernikahan rasa najis dan haram jadah karenanya
kami selalu tertipu dengan janji-janji kamu